Proses Menentukan Topik Materialitas
Pupuk Kaltim melakukan penilaian secara berkala terhadap isu-isu keberlanjutan material yang relevan dengan operasional bisnisnya, mencakup dimensi Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG). Proses ini mengadopsi pendekatan double materiality, yang terdiri dari:
Impact Materiality
Mempertimbangkan dampak aktual atau potensial, baik positif maupun negatif, terhadap masyarakat dan lingkungan, berdasarkan operasi Pupuk Kaltim dan ekspektasi para pemangku kepentingan di seluruh rantai nilai.
Financial Materiality
Menilai risiko dan peluang terkait keberlanjutan yang dapat memengaruhi kinerja, pengembangan, dan posisi keuangan Pupuk Kaltim.
Pupuk Kaltim menilai topik-topik material mempertimbangkan standar pelaporan keberlanjutan yang diakui secara internasional, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) Standards 2021 dan AA1000 Accountability Principles: AA1000AP (2018).
Mekanisme Penilaian Materialitas
Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap prinsip keberlanjutan, Pupuk Kaltim menerapkan proses penilaian materialitas yang sistematis, transparan, dan sesuai dengan standar global. Proses ini memastikan bahwa strategi keberlanjutan perusahaan selaras dengan prioritas pemangku kepentingan serta mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko serta peluang jangka panjang bagi bisnis.
Metodologi yang digunakan meliputi: Focus Group Discussion (FGD) bersama pemangku kepentingan untuk memberikan pendapat masing-masing sesuai dengan latar belakang kepentingan.
Identifikasi Standar dan Pihak Sebanding
Identifikasi Isu dan Dampak
Penilaian Dampak dan Validasi
Penilaian Double Materiality
Hasil Penilaian Materialitas
Topik Material Teridentifikasi
Seluruhnya relevan dan sesuai dengan GRI Topic Standards
Hasil peninjauan mengidentifikasi 26 topik material yang seluruhnya relevan dan sesuai dengan GRI Topic Standards. Topik-topik ini dipetakan dalam sebuah matriks materialitas, diintegrasikan ke dalam proses Enterprise Risk Management (ERM), dan mengadopsi prinsip double materiality.
Dengan pendekatan ini, Pupuk Kaltim memastikan bahwa setiap isu material diidentifikasi secara komprehensif, berbasis data, dan mencerminkan perspektif berbagai pemangku kepentingan. Proses ini menjadi landasan penting dalam perumusan strategi keberlanjutan, pengelolaan risiko, serta pencapaian target ESG jangka panjang. Setiap tahap dari proses asesmen ini telah diverifikasi oleh pihak independen eksternal.
Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus menyempurnakan metodologi asesmen materialitas agar mampu menangkap isu-isu yang relevan dan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan maupun keberlanjutan jangka panjang.
📖 Informasi lebih lanjut mengenai proses Materiality Assessment Pupuk Kaltim dapat dilihat pada Laporan Keberlanjutan Pupuk Kaltim 2024 halaman 72-77