Lingkungan

โšก Sistem Manajemen Energi

Sistem Manajemen Energi

PKT senantiasa melakukan continual improvement terhadap kinerja energi dan kinerja sistem manajemen energi dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sesuai dengan kebijakan konservasi energi PKT.

PT Pupuk Kalimantan Timur telah tersertifikasi Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 dengan ruang lingkup Produksi Ammonia dan Urea PKT-1A, PKT-2, PKT-3, PKT-4, dan PKT-5. Dalam memenuhi kepatuhan Peraturan Pemerintah tentang Konservasi Energi, Pupuk Kaltim telah menunjuk manager energi bersertifikat, menyusun program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala oleh auditor bersertifikat, melaksanakan hasil audit energi, serta melaksanakan pelaksanaan konservasi energi kepada pemerintah setiap tahun.

๐Ÿ“Š Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim

PT Pupuk Kalimantan Timur telah tersertifikasi Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 dengan ruang lingkup Produksi Ammonia dan Urea PKT 1A, PKT 2, PKT 3, PKT 4, dan PKT 5. Dalam memenuhi kepentingan Peraturan Pemerintah tentang Konservasi Energi, Pupuk Kaltim telah menunjuk manajer energi bersertifikat, menyusun program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala oleh auditor bersertifikat, melaksanakan hasil audit energi, serta melaksanakan pelaksanaan konservasi energi kepada pemerintah setiap tahun.

Laporan POME Tahunan

Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2020
Sertifikat Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2020
Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2021
Sertifikat Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2021
Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2022
Sertifikat Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2022
Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2023
Sertifikat Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2023
Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2024
Sertifikat Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim 2024

๐Ÿ’ง Kebijakan Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah

Sebagai perusahaan yang beroperasi di sektor industri pupuk, Pupuk Kaltim menempatkan pengelolaan air sebagai salah satu prioritas utama dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan efisiensi penggunaan air dan menurunkan beban pencemaran air limbah secara berkelanjutan melalui penerapan Kebijakan Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah. Kebijakan ini menjadi dasar bagi perencanaan strategis, penetapan tujuan, serta pelaksanaan berbagai program pengelolaan air yang selaras dengan kebijakan lingkungan perusahaan.

Dalam implementasinya, Pupuk Kaltim menargetkan penurunan penggunaan air sebesar 1% dan penurunan beban pencemaran air limbah sebesar 0,5% dalam jangka waktu lima tahun. Target tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi sumber daya air sekaligus menjaga kualitas air limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional.

๐Ÿ“Š Audit Air

Sebagaimana diketahui bahwa bagian dari komitmen terhadap peningkatan kinerja lingkungan, Pupuk Kaltim juga secara berkala melaksanakan Audit Air. Sebagai perusahaan industri berbasis proses kimia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memiliki komitmen tinggi dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Hasil audit pengelolaan air menunjukkan bahwa PKT sepenuhnya memanfaatkan air laut sebagai sumber utama untuk proses produksinya, sehingga tidak bergantung pada sumber air tawar yang terbatas dan memiliki nilai ekologi tinggi.

๐ŸŒŠ

Pemanfaatan Air Laut

Sumber utama air untuk proses produksi

๐Ÿ’ง

Konservasi Air Tawar

Tidak bergantung pada air tawar terbatas

๐ŸŒฟ

Nilai Ekologi Tinggi

Menjaga sumber daya air dengan nilai ekologi

๐Ÿ“Š

Penilaian Efektivitas

Evaluasi pengelolaan air operasional

โœ…

Kepatuhan Regulasi

Pemenuhan peraturan dan standar lingkungan

๐Ÿ”„

Perbaikan Berkelanjutan

Inovasi pengelolaan air berkelanjutan

Kegiatan ini dilakukan untuk menilai efektivitas pengelolaan air di seluruh lini operasional, mengidentifikasi potensi efisiensi, serta memastikan pemenuhan terhadap peraturan dan standar lingkungan yang berlaku. Hasil audit digunakan sebagai dasar dalam penyusunan langkah perbaikan dan inovasi pengelolaan air yang lebih berkelanjutan.

๐ŸŽฏ Target Efisiensi Air Lima Tahun

Pupuk Kaltim menetapkan target efisiensi air yang ambisius untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Target ini dirancang berdasarkan analisis mendalam terhadap pola konsumsi air, teknologi pengelolaan air terkini, dan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Target Penurunan Penggunaan Air

1%
Dalam 5 tahun

Efisiensi penggunaan sumber daya air

Target Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah

0,5%
Dalam 5 tahun

Kualitas air limbah dari kegiatan operasional

Target tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi sumber daya air sekaligus menjaga kualitas air limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Pencapaian target ini menunjukkan komitmen PKT dalam pengelolaan air yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

๐Ÿ’ก Inovasi dan Teknologi Pengolahan Air

Selain itu, Pupuk Kaltim terus mendorong inovasi dan penerapan teknologi pengolahan air yang efisien dan ramah lingkungan, baik melalui optimalisasi proses produksi maupun pengembangan sistem daur ulang air. Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan operasi industri yang bertanggung jawab, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Optimalisasi Proses Produksi

โš™๏ธ
Efisiensi Teknologi Pengolahan

Sistem Daur Ulang Air

โ™ป๏ธ
Teknologi Ramah Lingkungan
๐ŸŒ
Operasi Bertanggung Jawab

Industri yang bertanggung jawab terhadap lingkungan

๐Ÿ’ง
Efisiensi Sumber Daya

Penggunaan sumber daya yang efisien

๐ŸŽฏ
Dukungan SDGs

Pencapaian Sustainable Development Goals

Melalui implementasi teknologi pengolahan air yang inovatif dan berkelanjutan, PKT tidak hanya memenuhi target efisiensi yang ditetapkan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air untuk generasi mendatang, selaras dengan komitmen global terhadap pengelolaan air yang bertanggung jawab.

โš ๏ธ Manajemen Risiko Air

Selain risiko atas perubahan iklim (climate change), Pupuk Kaltim juga menyadari bahwa hal tersebut mengakibatkan pola cuaca dan musim menjadi tidak menentu. Meskipun Pupuk Kaltim bukan berada pada wilayah yang rentan dengan kelangkaan air, namun Pupuk Kaltim juga berupaya melakukan pengelolaan air dengan bijak sebagai wujud kontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Sebagai upaya lebih lanjut dalam pengelolaan air Pupuk kaltim telah melakukan desalinasi untuk mengubah air laut menjadi air tawar yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan produksi. Lebih lanjut Pupuk Kaltim juga telah melakukan analisa risiko terkait adanya pemanfaatan air tanah.

Risiko terkait air Pupuk Kaltim yang telah teridentifikasi sebagai berikut:

๐Ÿญ Ketergantungan Air Tanah

Ketergantungan dengan kebutuhan air tanah dalam untuk fasilitas penunjangnya, padahal air tanah dalam terbatas jumlahnya dan dibatasi pengambilannya oleh pemerintah.

๐Ÿ’ก Mitigasi:

Pemanfaatan Air Hujan sebagai flushing toilet di Perkantoran dan Pemanfaatan Air kondensasi AC sebagai sumber air bersih di Perkantoran.

๐Ÿ’ง Penurunan Kuantitas dan Kualitas Air

Dampak dari peningkatan pemakaian air menyebabkan timbulnya risiko penurunan kuantitas dan kualitas air tawar yang dapat menurunkan ketersediaan air bersih dari alam.

๐Ÿ’ก Mitigasi:

Program penanaman pohon dan menjaga hutan di area Perusahaan untuk meningkatkan penyerapan air hujan dan air permukaan ke dalam tanah. Hutan yang memiliki ekosistem yang bagus akan menjernihkan air permukaan secara alami.

๐ŸŒŠ Keterbatasan Air Tawar

Terdapat risiko terbatasnya jumlah air tawar, sementara diprediksi kebutuhan air di masa mendatang akan semakin tinggi.

๐Ÿ’ก Mitigasi:

Pembuatan kolam penampungan air untuk menyimpan air permukaan agar bisa digunakan sebagai air tawar di area Penunjang Industri.

๐Ÿ”ฌ Penurunan Kualitas Air dari Penggunaan Produk

Ada risiko menurunnya kualitas air di masa depan yang dapat mempengaruhi operasional dan lingkungan.

๐Ÿ’ก Mitigasi:

Memastikan kadar pencemar air limbah yang dibuang ke lingkungan tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah.

๐Ÿ‘ฅ Kebutuhan Air Masyarakat

Risiko meningkatnya kebutuhan air tanah untuk keperluan domestik di masyarakat buffer zone karena peningkatan jumlah penduduk di sekitar industri.

๐Ÿ’ก Mitigasi:

Memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa raw water ke masyarakat sekitar.

๐Ÿ“‹ Pembatasan SIPA

Pembatasan penerbitan Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA) dari Pemerintah padahal kebutuhan air tawar Perusahaan meningkat, sementara memproduksi air dari air laut membutuhkan biaya dan energi yang cukup besar per m³ produk air tawarnya.

๐Ÿ’ก Mitigasi:

Membuat program efisiensi penggunaan air dan membangun kolam penampungan air hujan untuk digunakan sebagai air industri.

๐ŸŒพ Dampak Pemupukan Berlebih

Risiko:

Pemupukan berlebih dapat berpotensi menyebabkan dampak pada lingkungan. Nutrisi fosfor yang berlebihan dapat berpotensi terbawa di dalam pergerakan air tanah. Pada kondisi tertentu, hal ini dapat menyebabkan fenomena eutrofikasi dari adanya nutrisi fosfor yang berlebihan di perairan.

๐Ÿ’ก Mitigasi:

Pupuk Kaltim telah mengembangkan dan mengimplementasikan PreciPalm pada perkebunan kelapa sawit di berbagai wilayah Indonesia. Melalui rekomendasi dosis pemupukan berbasis citra satelit yang aktual dan presisi, PreciPalm memastikan rekomendasi dosis pupuk yang tepat sasaran dan efisien, sekaligus mencegah kelebihan pemupukan serta memitigasi dampak lingkungan.

๐ŸŒฑ Strategi Iklim & Manajemen Risiko

Pupuk Kaltim berkomitmen menghadapi perubahan iklim melalui strategi dekarbonisasi yang terarah dan berkelanjutan menuju Net Zero Emission 2060.

๐ŸŒฑ Strategi Iklim

Pupuk Kaltim berkomitmen menghadapi perubahan iklim melalui strategi dekarbonisasi yang terarah dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari upaya menuju Net Zero Emission 2060, perusahaan menjalankan berbagai inisiatif mitigasi dan adaptasi untuk mengurangi emisi, meningkatkan efisiensi energi, serta memperkuat ketahanan operasional terhadap risiko iklim ekstrem.

Dalam jangka pendek, Pupuk Kaltim fokus pada efisiensi energi dan pengendalian emisi di proses produksi. Pada jangka menengah, perusahaan memperluas penerapan teknologi rendah karbon dan mengembangkan produk hijau seperti green ammonia. Sementara dalam jangka panjang, Pupuk Kaltim menargetkan transformasi menuju perusahaan kimia berkelanjutan berbasis ekonomi sirkular melalui inovasi produk ramah lingkungan dan penerapan teknologi carbon capture and utilization (CCU).

Strategi ini dijalankan dengan tata kelola keberlanjutan yang kuat di bawah pengawasan Komite Dewan Komisaris dan Tim ESG lintas fungsi, memastikan setiap langkah menuju transisi energi hijau berjalan terukur dan berdampak nyata.

โšก Risiko dan Peluang Perubahan Iklim

Sebagai bagian dari komitmen mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan target Net Zero Emission 2060 Indonesia, Pupuk Kaltim secara aktif mengidentifikasi, mengelola, dan mengintegrasikan risiko dan peluang terkait iklim ke dalam perencanaan strategis dan operasional Perusahaan. Pengelolaan risiko iklim dilakukan melalui identifikasi dan mitigasi risiko fisik dan risiko transisi pada sektor hulu ke hilir, guna mengidentifikasi potensi dampak serta menyusun rencana mitigasi dan adaptasi.

Pendekatan ini terintegrasi dalam sistem Enterprise Risk Management (ERM) dan diwujudkan melalui efisiensi energi, pemanfaatan teknologi rendah karbon, penerapan circular economy, adaptasi proses bisnis terhadap perubahan iklim jangka pendek hingga jangka panjang, serta pelaporan keberlanjutan berbasis ESG dan TCFD. Dengan langkah ini, Pupuk Kaltim memastikan keberlanjutan operasional dan memberikan kontribusi nyata terhadap transisi energi nasional.

Untuk memperkuat pengawasan, Pupuk Kaltim mengadopsi ISO 31000:2018, dengan mengintegrasikan risiko dan peluang terkait iklim ke dalam proses ERM. Risiko dan peluang ini dilaporkan setiap bulanan kepada Direktur Manajemen Risiko dan triwulanan kepada Komite Pemantau Risiko, guna memastikan pemantauan berkelanjutan dan keselarasan dengan target Net Zero.

Pupuk Kaltim telah merangkum risiko dan peluang utama terkait iklim untuk tahun 2024, beserta langkah-langkah mitigasi yang telah diterapkan sebagai respons terhadap isu-isu tersebut, sebagai berikut:

Physical Risk

Jangka Waktu Deskripsi Skenario Potensi Dampak terhadap Bisnis Strategi Mitigasi dan Adaptasi
Jangka Pendek (< 2030) - Peningkatan intensitas hujan deras dan badai lokal
- Gangguan pada sistem drainase
- Risiko genangan dan banjir lokal di area operasional
- Plant shutdown akibat banjir, gangguan listrik, terganggunya suplai air, atau akses pegawai ke lokasi kerja
- Akses jalan ke pelabuhan atau area produksi terganggu akibat genangan atau kerusakan infrastruktur
- Kerusakan peralatan Pompa, sistem kelistrikan, dan utilitas lainnya rusak akibat banjir atau kelembapan tinggi
- Kenaikan biaya operasional
- Optimalisasi efisiensi energi pada proses produksi
- Perkuatan sistem drainase
- Buffer stock bahan baku kritis
- Pemeliharaan rutin sistem kelistrikan dan tanggul pengaman
- Sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan badai/hujan ekstrem

Transition Risk

Risiko terkait Iklim Jangka Waktu Deskripsi Skenario Potensi Dampak terhadap Bisnis Strategi Mitigasi dan Adaptasi
Harga Karbon Jangka Pendek (< 2030) - Pemerintah mulai mengatur implementasi harga karbon (carbon tax / carbon pricing) pada sektor industri intensif emisi, termasuk pupuk
- Kewajiban pelaporan emisi dan offset monitoring
- Ketidakpastian mekanisme pasar karbon nasional
- Kenaikan biaya produksi akibat beban pajak karbon pada emisi COโ‚‚ dari proses produksi ammonia & urea
- Potensi penurunan daya saing harga produk di pasar ekspor & domestik
- Tekanan terhadap margin keuntungan
- Biaya tambahan untuk compliance dan pelaporan
- Menyusun carbon management strategy internal
- Memperkuat inventarisasi & pelaporan emisi GRK (MRV)
- Efisiensi energi di proses produksi rendah emisi
- Pelatihan internal terkait regulasi karbon
- Kerjasama dengan distributor untuk sertifikasi produk hijau
- Edukasi pasar terkait nilai tambah produk rendah karbon

Peluang / Upside Risk

Peluang Jangka Waktu Dampak terhadap Bisnis Strategi Mitigasi dan Adaptasi
- Low Carbon & Green Product
- Circular Economy
- Bio-based & Sustainable Chemistry
- Green Financing
Jangka Pendek (< 2030) - Meningkatkan daya saing dan kepercayaan pemangku kepentingan
- Membuka peluang pasar baru di dalam negeri yang berorientasi rendah karbon
- Memperkuat posisi Pupuk Kaltim dalam sistem BUMN hijau
- Mengurangi biaya energi dan bahan baku melalui optimalisasi proses
- Pengembangan R&D dan pilot produk hijau
- Audit dan baseline keberlanjutan
- Kolaborasi dengan mitra riset
- Pelatihan produk hijau (eco-label) dan sertifikasi Life Cycle Assessment (LCA)
- Kampanye reputasi keberlanjutan
- Kemitraan rantai nilai berkelanjutan

๐ŸŽฏ Komitmen Net Zero Emission 2060

Melalui strategi iklim yang komprehensif dan pengelolaan risiko yang terintegrasi, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission 2060 dengan tetap mempertahankan operasional yang berkelanjutan dan berkontribusi positif terhadap transisi energi nasional.

๐ŸŒฑ Keberlanjutan Lingkungan

PT Pupuk Kalimantan Timur berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan melalui penerapan sistem manajemen lingkungan yang komprehensif dan berkelanjutan. Sebagai perusahaan pupuk dan kimia, kami memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara produktivitas bisnis dan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Komitmen lingkungan kami diwujudkan melalui penerapan standar internasional, inovasi teknologi hijau, pengurangan dampak lingkungan, serta pengembangan SDM yang kompeten dalam bidang lingkungan. Melalui pendekatan holistik ini, PKT berupaya menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Setiap langkah operasional perusahaan dirancang dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, mulai dari efisiensi energi, pengelolaan emisi, konservasi air, hingga pengelolaan limbah yang bertanggung jawab sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular.

๐Ÿ“‹ Penerapan ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berkomitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang mengacu pada standar SNI ISO 14001:2015. Sertifikasi ini diberikan oleh Sucofindo International Certification Service (SICS) dengan ruang lingkup Manufacturing of Ammonia, Urea, and NPK. Melalui penerapan standar internasional ini, PKT memastikan bahwa seluruh aktivitas operasional perusahaan dijalankan secara sistematis, terukur, dan sesuai dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.

Sebagai bagian dari implementasi SML, PKT secara rutin melaksanakan audit internal dan eksternal untuk menilai efektivitas sistem, kepatuhan terhadap regulasi, serta peluang peningkatan berkelanjutan. Lingkup audit mencakup aspek-aspek penting seperti efisiensi energi, pengelolaan emisi, penggunaan air, pengolahan air limbah, pengelolaan limbah B3 dan non-B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati. Selain SML, PKT juga telah menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001 dan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ISO 45005:2020, guna memastikan terciptanya sinergi antara produktivitas, efisiensi energi, dan tanggung jawab lingkungan.

Sebagai tindak lanjut dari hasil audit, PKT terus mengembangkan berbagai program ramah lingkungan seperti optimalisasi pengelolaan limbah, pengurangan emisi, konservasi energi dan air, serta peningkatan kesadaran lingkungan karyawan melalui edukasi dan pelatihan. PKT juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan karyawan mengenai pentingnya pelestarian lingkungan dan tata kelola limbah yang baik, guna menumbuhkan budaya peduli lingkungan di seluruh ekosistem perusahaan.

๐Ÿญ Implementasi Industri Hijau

Dalam upaya menjalankan bisnis yang berkelanjutan, PKT berkomitmen untuk mengimplementasikan Kebijakan Industri Hijau sebagai bagian integral dari Sistem Manajemen Terintegrasi Perusahaan. Pendekatan ini berpedoman pada prinsip Risk Based Thinking, yaitu memastikan bahwa setiap aktivitas operasional, mulai dari perencanaan hingga evaluasi, mempertimbangkan potensi risiko dan dampak lingkungan secara menyeluruh.

Kebijakan Industri Hijau PKT mencakup upaya peningkatan efisiensi sumber daya, pengurangan emisi karbon, serta penerapan prinsip ekonomi sirkular melalui pemanfaatan kembali bahan dan energi dari proses produksi. Melalui strategi ini, PKT tidak hanya memastikan keberlanjutan operasional, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap target nasional pengurangan emisi gas rumah kaca dan pembangunan ekonomi rendah karbon. Penerapan kebijakan ini menunjukkan komitmen PKT untuk menjadi pelopor dalam penerapan industri hijau di sektor pupuk nasional.

๐Ÿ‘จ‍๐ŸŽ“ Penguatan Kompetensi SDM Lingkungan

PKT meyakini bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan tidak hanya ditentukan oleh sistem dan teknologi, tetapi juga oleh kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang menjalankannya. Oleh karena itu, perusahaan memastikan bahwa seluruh personel yang memiliki tanggung jawab dalam bidang lingkungan telah memiliki sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Selain itu, PKT juga membentuk Tim Sistem Manajemen Lingkungan yang terdiri dari tenaga profesional tersertifikasi dan berpengalaman dalam penerapan standar ISO. Melalui pelatihan, sosialisasi, dan kegiatan internal lainnya, perusahaan terus meningkatkan awareness dan kapasitas SDM agar mampu mengidentifikasi, mengelola, dan meminimalkan risiko lingkungan di area kerja masing-masing.

Langkah ini sejalan dengan visi PKT untuk menjadi perusahaan pupuk dan kimia yang berdaya saing global, beroperasi secara bertanggung jawab, dan memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.

๐Ÿ’ฐ Biaya Investasi Lingkungan

Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja lingkungannya melalui berbagai upaya inovasi dan pengembangan bisnis yang berorientasi pada prinsip keberlanjutan. Komitmen ini diwujudkan melalui investasi pada sejumlah inisiatif strategis guna meningkatkan kinerja lingkungan dan menurunkan emisi karbon, antara lain melalui pembangunan Proyek Soda Ash, Revamping Pabrik Amoniak 2, pengelolaan limbah, serta berbagai inisiatif lainnya. Seluruh upaya tersebut tidak hanya memperkuat kinerja lingkungan dan mendukung tujuan keberlanjutan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi kinerja finansial dan operasional perusahaan.

Kategori 2021 2022 2023 2024
Capital Expenditure 98,070,076,041 120,598,123,482 67,795,805,660 434,064,829,300
Operating Expense 40,071,564,907 31,325,337,202 73,742,995,439 69,440,516,933
Total Expense 138,141,640,948 151,923,460,684 141,538,801,099 503,505,346,233
Cost Saving 33,014,206,343 34,141,638,831 37,848,369,474 40,419,077,592
Saving vs Expense Percentage 24% 22% 27% 8%

Program Investasi untuk Mendukung Komitmen terhadap Keberlanjutan Lingkungan

Tahun Investasi Program
2021 Proyek Pembangunan Segregasi Gudang dan Limbah
Penambahan Sarana Monitoring Pengelolaan Limbah
Sarana pengendalian air limbah untuk kondisi darurat
Pengadaan Alat Continous Emission Monitoring System
Pompa Air Limbah
Perbaikan Sarana dan Peralatan Pabrik Rawan Korosif
2022 Proyek Pembangunan Segregasi Gudang dan Limbah
Proyek Pembangunan Pabrik Soda Ash
Pemeliharaan dan Optimasi Fasilitas Produksi
Proyek Revamping Amoniak Pabrik 2
2023 Online Monitoring dan pengukuran emisi udara
Proyek Pembangunan Pabrik Soda Ash
Proyek Revamping Amoniak Pabrik 2
program efisiensi energi dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan
2024 Sarana Pemeliharaan Laut
Proyek Revamping Amoniak Pabrik 2
Online Monitoring dan pengukuran emisi udara
Proyek Pembangunan Pabrik Soda Ash
Pengadaan Peralatan laser cutting ramah lingkungan
2024 Pengelolaan Limbah

โ™ป๏ธ Sistem Manajemen Limbah

Sebagai bagian dari komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, Pupuk Kaltim menerapkan sistem Manajemen Limbah yang mencakup pengelolaan Limbah B3, Limbah Non B3, dan Sampah.

Seluruh kegiatan pengelolaan dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip reduce, reuse, recycle (3R), penerapan ekonomi sirkular, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku, guna meminimalkan dampak lingkungan dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

โš ๏ธ Limbah B3

Pupuk Kaltim menyadari bahwa aktivitas industri berpotensi menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang memerlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan risiko terhadap lingkungan maupun kesehatan kerja.

Sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, perusahaan menerapkan Kebijakan Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3 untuk memastikan seluruh proses pengelolaan dilakukan secara aman, bertanggung jawab, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Target Pengurangan Limbah B3

7%
Pengurangan dalam 5 tahun

Target Limbah B3 yang dihasilkan Tahun 2024

33.319,96
Metric ton target 2024

Melalui kebijakan ini, Pupuk Kaltim menargetkan pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 sebesar 7% dalam jangka waktu lima tahun. Pada tahun 2024, target timbulan limbah B3 tidak lebih besar dari 33.319,96 metric ton. Target ini menjadi dasar komitmen perusahaan untuk terus meminimalkan timbulan serta memperluas pemanfaatan limbah B3 melalui penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) secara konsisten di seluruh lini operasi.

๐Ÿ”„ Limbah Non B3

Sebagai bagian dari strategi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, Pupuk Kaltim juga menetapkan Kebijakan Reduce, Reuse, Recycle (3R) Limbah Non B3.

Perusahaan berfokus pada penurunan timbulan limbah padat non B3, termasuk limbah terdaftar seperti fly ash dan bottom ash (FABA), dengan mengedepankan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA) serta dukungan terhadap pencapaian SDGs.

Target Pemanfaatan Limbah Non B3 Terdaftar

50%
Pemanfaatan dalam 5 tahun

Optimalisasi pemanfaatan FABA sebagai bahan substitusi atau material konstruksi yang bernilai guna

Melalui kebijakan ini, perusahaan menargetkan pemanfaatan limbah Non B3 terdaftar sebesar 50% dalam jangka waktu lima tahun. Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan FABA sebagai bahan substitusi atau material konstruksi yang bernilai guna. Persentase pemanfaatan dibandingkan total timbulan menjadi indikator utama keberhasilan penerapan prinsip 3R dalam mengurangi dampak lingkungan secara nyata.

๐Ÿ—‚๏ธ Pengelolaan Sampah

Sebagai wujud lanjutan dari komitmen lingkungan, Pupuk Kaltim menerapkan Kebijakan Pengelolaan Sampah untuk menekan timbulan sekaligus meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di seluruh area operasional.

Kebijakan ini mengintegrasikan inovasi pengelolaan, penerapan prinsip ekonomi sirkular, serta konsep Extended Producer Responsibility (EPR) guna menciptakan nilai tambah dari sisa material operasional.

Target Pengurangan Sampah

3%
Penurunan dalam 5 tahun

Target Limbah Sampah yang dihasilkan Tahun 2024

1.407,40
Metric ton target 2024

Pupuk Kaltim menargetkan penurunan timbulan sampah sebesar 3% dalam jangka waktu lima tahun. Sebagai acuan capaian, timbulan sampah tahun 2024, target timbulan sampah yang dihasilkan tidak lebih dari 1.407,40 metric ton, yang menjadi dasar evaluasi efektivitas program di tahun-tahun selanjutnya. Melalui strategi pemilahan di sumber, peningkatan daur ulang, dan pengelolaan berbasis inovasi, Pupuk Kaltim terus memperkuat kontribusinya terhadap penerapan kebijakan lingkungan berkelanjutan dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

REDUCE

Pengurangan

Minimalisasi timbulan limbah melalui optimalisasi proses produksi, efisiensi penggunaan bahan baku, dan penerapan teknologi bersih.

REUSE

Pemanfaatan Kembali

Pemanfaatan kembali limbah untuk keperluan lain tanpa mengubah bentuk aslinya, seperti penggunaan FABA untuk material konstruksi.

RECYCLE

Daur Ulang

Pengolahan limbah menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomis dan mengurangi kebutuhan bahan baku primer.

๐Ÿ”„ Ekonomi Sirkular

Pupuk Kaltim mengintegrasikan prinsip ekonomi sirkular dalam sistem manajemen limbah untuk menciptakan loop tertutup yang mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meminimalkan limbah. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi dari material yang sebelumnya dianggap sebagai limbah.

Melalui implementasi konsep Extended Producer Responsibility (EPR), perusahaan bertanggung jawab penuh terhadap siklus hidup produk, mulai dari desain hingga pengelolaan akhir, sehingga mendorong inovasi dalam pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

๐ŸŽฏ Kontribusi terhadap SDGs

Melalui penerapan sistem manajemen limbah yang komprehensif dan berkelanjutan, Pupuk Kaltim berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, perlindungan lingkungan, serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Setiap upaya pengelolaan limbah dirancang untuk mendukung visi global pembangunan berkelanjutan sambil tetap mempertahankan efisiensi operasional dan daya saing perusahaan.

๐Ÿงช Pollutant

COD Pollutant

Sebagai wujud komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan serta pemenuhan baku mutu air limbah sesuai ketentuan yang berlaku, Pupuk Kaltim secara konsisten melakukan pemantauan dan pengelolaan Chemical Oxygen Demand (COD) di seluruh fasilitas operasionalnya. Parameter COD menjadi salah satu indikator utama dalam menilai kadar senyawa organik dalam air limbah, yang mencerminkan efektivitas pengelolaan limbah cair dari proses produksi dan utilitas perusahaan.

Chemical Oxygen Demand (COD) 2021 2022 2023 2024
Unit (Ton) 268.198,22 129.793,63 140.201,23 274.265
Cakupan (persen) 100 100 100 100

Target 2024

301.000
Ton

Target maksimal COD untuk tahun 2024

๐ŸŒฌ๏ธ Kebijakan Pengurangan Pencemaran Udara

Pupuk Kaltim menyadari bahwa potensi pencemaran udara merupakan konsekuensi yang tidak terpisahkan dari aktivitas industri, termasuk dalam operasional perusahaan. Sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, Pupuk Kaltim berkomitmen menurunkan beban pencemaran udara melalui Kebijakan Pengurangan Pencemaran Udara yang menekankan pengendalian emisi dari proses produksi, utilitas, dan kegiatan pendukung.

Pemantauan dilakukan terhadap parameter signifikan seperti Amonia (NHโ‚ƒ), debu (PM), Sulfur Dioksida (SOโ‚‚), Nitrogen Oksida (NOx), dan Fluor (F) sesuai dengan PermenLHK No. 17 Tahun 2019 tentang Baku Mutu Emisi. Pada tahun 2024, perusahaan menargetkan total beban emisi udara tidak melebihi 3.900 ton untuk SO2 dan 3.200 ton untuk emisi NOx sebagai wujud kepatuhan dan upaya menjaga kinerja lingkungan yang berkelanjutan.

๐Ÿ“Š Parameter Pemantauan Emisi

PKT melakukan pemantauan emisi udara secara komprehensif terhadap parameter-parameter kunci yang telah ditetapkan dalam regulasi lingkungan. Monitoring dilakukan secara berkelanjutan melalui sistem Continuous Emission Monitoring System (CEMS) yang dapat memantau emisi secara realtime dan terhubung langsung dengan sistem pemantauan emisi Kementerian Lingkungan Hidup.

๐Ÿงช

Amonia (NHโ‚ƒ)

Parameter utama dari proses produksi pupuk

๐Ÿ’จ

Debu (PM)

Partikel tersuspensi dari aktivitas industri

โ˜๏ธ

Sulfur Dioksida (SOโ‚‚)

Emisi dari proses pembakaran dan utilitas

๐ŸŒซ๏ธ

Nitrogen Oksida (NOx)

Gas hasil pembakaran dan reaksi kimia

โš—๏ธ

Fluor (F)

Komponen kimia dari proses produksi

๐Ÿ“ก

CEMS

Continuous Emission Monitoring System

Seluruh parameter pemantauan ini mengacu pada PermenLHK No. 17 Tahun 2019 tentang Baku Mutu Emisi, memastikan bahwa setiap aktivitas operasional PKT dilakukan dalam batas-batas yang aman dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar.

๐ŸŽฏ Target Emisi Udara 2024

Sebagai wujud komitmen terhadap penurunan beban pencemaran udara, PKT menetapkan target emisi yang ketat untuk tahun 2024. Target ini ditetapkan berdasarkan analisis mendalam terhadap kapasitas produksi, efisiensi teknologi, dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang berlaku.

Target Emisi SOโ‚‚ 2024

≤ 3.900
Ton per tahun

Sulfur Dioksida dari proses pembakaran dan utilitas

Target Emisi NOx 2024

≤ 3.200
Ton per tahun

Nitrogen Oksida dari pembakaran dan reaksi kimia

Target ini menjadi acuan operasional harian PKT dalam menjalankan seluruh aktivitas produksi. Pencapaian target emisi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas udara dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar wilayah operasional.

โš™๏ธ Program Efisiensi dan Teknologi Ramah Lingkungan

Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, Pupuk Kaltim menargetkan penurunan beban emisi konvensional sebesar 1% melalui serangkaian program efisiensi energi dan penerapan teknologi ramah lingkungan. Pengurangan tersebut akan dicapai dengan mengoptimalkan kinerja peralatan produksi, meningkatkan efektivitas sistem pembakaran, serta memaksimalkan fungsi peralatan pengendali emisi.

Target Penurunan Emisi Konvensional

1%
Penurunan dalam 5 tahun

Fokus Teknologi Ramah Lingkungan

CEMS
Continuous Monitoring
๐Ÿ”ง
Optimalisasi Peralatan

Peningkatan kinerja peralatan produksi

๐Ÿ”ฅ
Sistem Pembakaran

Efektivitas sistem pembakaran

๐Ÿ›ก๏ธ
Pengendali Emisi

Maksimalkan fungsi peralatan pengendali

Selain itu, perusahaan juga mendorong peningkatan penggunaan energi bersih dan pemantauan emisi secara berkelanjutan. Melalui langkah-langkah ini, Pupuk Kaltim tidak hanya berupaya memenuhi ketentuan peraturan lingkungan hidup, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat terhadap pengurangan emisi dan peningkatan kualitas udara di sekitar wilayah operasional perusahaan secara konsisten dan terukur.

๐ŸŒฑ

Pengelolaan Produk Berkelanjutan

Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan inovasi produk yang bertanggung jawab, Pupuk Kaltim menerapkan pengelolaan produk berkelanjutan yang mencakup kajian Life Cycle Assessment (LCA), pengembangan produk ramah lingkungan, dan strategi riset yang berorientasi pada solusi pertanian masa depan.

Seluruh upaya pengelolaan produk dilakukan dengan prinsip keberlanjutan, transparansi lingkungan, serta inovasi berkelanjutan yang mendukung pencapaian target net zero emission dan kontribusi positif terhadap ekosistem pertanian Indonesia.

๐Ÿ” Kajian Life Cycle Assessment (LCA)

Keanekaragaman Hayati

Sebagai bagian dari penguatan kinerja keberlanjutan, PKT telah melaksanakan kajian Life Cycle Assessment (LCA) untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi dampak lingkungan pada setiap tahapan proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, proses konversi, hingga distribusi produk. Kajian ini dilakukan untuk memahami secara menyeluruh environmental footprint dari kegiatan operasional, sehingga perusahaan dapat menetapkan prioritas dalam mengurangi dampak lingkungan secara efektif.

Berdasarkan kajian Life Cycle Assessment (LCA) yang dilakukan terhadap 100% produk urea PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), diketahui bahwa proses produksi urea memiliki berbagai potensi dampak lingkungan pada setiap tahap daur hidupnya — mulai dari cradle (bahan baku), gate (proses produksi), hingga grave (pasca-produksi). Dampak tersebut mencakup potensi pemanasan global (GWP), penipisan ozon, hujan asam, eutrofikasi, oksidasi fotokimia, toksisitas, serta penggunaan air dan energi.

๐ŸŒก๏ธ

Global Warming Potential

Analisis potensi pemanasan global dari proses produksi

๐Ÿ’ง

Water & Energy Usage

Evaluasi penggunaan air dan energi secara efisien

๐Ÿญ

Emission Control

Identifikasi sumber emisi untuk optimalisasi proses

Hasil kajian menunjukkan bahwa potensi perbaikan lingkungan dapat difokuskan pada beberapa unit utama, yang berkontribusi signifikan terhadap emisi dan konsumsi energi. Selain itu, PKT telah melakukan inventarisasi data menyeluruh terkait penggunaan bahan baku, energi, air, serta emisi dari seluruh proses produksi untuk mendukung pengembangan database LCA nasional.

๐Ÿ“‹ Dokumen Pendukung LCA

Kajian ini menjadi tahap awal menuju LCA yang lebih komprehensif dan Environmental Product Declaration (EPD)
๐Ÿ†

Produk Ramah Lingkungan (EPD)

Environmental Product Declaration (EPD) merupakan sertifikasi lingkungan yang memberikan informasi transparan dan terverifikasi mengenai dampak suatu produk terhadap lingkungan sepanjang siklus hidupnya — mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, distribusi, hingga tahap akhir produk.

Sebagai pelopor industri pupuk berkelanjutan di Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) telah memperoleh sertifikat EPD S-P-04685 dari EPD Southeast Asia, yang menunjukkan bahwa produk PKT diproduksi dengan memperhatikan efisiensi energi, pengelolaan limbah, serta pengurangan emisi karbon.

๐ŸŒฟ

Efisiensi Energi

Optimalisasi penggunaan energi dalam proses produksi

โ™ป๏ธ

Pengelolaan Limbah

Sistem pengelolaan limbah yang bertanggung jawab

๐ŸŒ

Pengurangan Emisi

Komitmen mengurangi jejak karbon produksi

๐Ÿ… Sertifikat EPD Southeast Asia

S-P-04685

Transparansi kinerja lingkungan untuk produksi yang lebih hijau dan berkelanjutan

Melalui pencapaian ini, PKT menegaskan komitmennya terhadap produk ramah lingkungan, mendukung transparansi kinerja lingkungan, dan berkontribusi pada upaya global menuju produksi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

๏ฟฝ Keberlanjutan Pengembangan Produk

Strategi riset dan pengembangan produk Pupuk Kaltim mengacu pada kebijakan Indonesia Fertilizer Research Institute sebagai unit riset dari induk holding PT Pupuk Indonesia. Adapun pilar strategis dari IFRI sebagai berikut:

๐Ÿ‘ฅ

Customer Centric R&D

Mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman

๐ŸŒพ

Agro Solution

Mengembangkan solusi pertanian untuk menciptakan keterikatan dengan konsumen

๐Ÿ”ฌ

Research Institute

Membangun research institute serta melaksanakan riset pasar dan advokasi kebijakan

โš™๏ธ

R&D Operating Model

Memperkuat R&D Operating Model dan organisasi yang solid

Melalui kebijakan IFRI, mekanisme untuk pengembangan produk berkelanjutan di Pupuk Kaltim menetapkan kriteria evaluasi dan klasifikasi produk yang mencakup tiga karakteristik penting, yaitu:

๐ŸŒฑ

Bahan Baku Berkelanjutan

Pemilihan sumber daya yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan

๐Ÿ”ฌ

Teknologi Ramah Lingkungan

Penerapan proses produksi yang meminimalkan dampak lingkungan

โšก

Efisiensi Penggunaan

Mengurangi losses dan meningkatkan penyerapan unsur hara

๐ŸŒฟ Produk Ramah Lingkungan

๐Ÿ’ฐ Sustainable Revenue dari Produk Ramah Lingkungan

Keanekaragaman Hayati

Kontribusi ekonomi dari inovasi produk berkelanjutan Pupuk Kaltim

Selain produk-produk utama seperti Urea, Amonia dan NPK, Pupuk Kaltim telah mengembangkan produk-produk yang ramah lingkungan melalui riset dan pengembangan. Adapun produk-produk tersebut meliputi sebagai berikut:

๐Ÿฆ 

1. Pupuk Hayati dan Biodekomposer

Pupuk Hayati Ecofert dan Biodekomposer Biodex diperkaya dengan konsorsium mikroba terpilih yang diisolasi dengan mengoptimalkan keunggulan keanekaragaman hayati tanah pada ekosistem hutan tropis Indonesia. Mikroba tersebut berfungsi menambat nitrogen, melarutkan fosfat, memproduksi hormon pertumbuhan yang bermanfaat bagi tanaman, serta mendegradasi bahan organik.

๐ŸŒด

2. Tandan Buah Kelapa Sawit dan Produk Kultur Jaringan

Pupuk Kaltim juga menghasilkan produk samping dari kegiatan riset berupa tandan buah kelapa sawit yang diperoleh dari pemanfaatan lahan marginal seluas 20 ha. Kebun kelapa sawit dikelola secara ramah lingkungan dan memanfaatkan inovasi berkelanjutan, antara lain PreciPalm, yaitu aplikasi rekomendasi pemupukan berbasis citra satelit.

๐Ÿ“ฑ PreciPalm: Aplikasi rekomendasi pemupukan berbasis citra satelit
๐Ÿงช

3. Pupuk Kimia Coating Mikroba

Sebagai inovasi ramah lingkungan, Pupuk Kaltim melakukan diversifikasi produk utama melalui penambahan lapisan (coating) mikroba. Produk Urea Daun Buah dan NPK Pelangi JOS (NPK 16-16-16 + Mikroba BLD NS) menggunakan urea dan NPK existing yang diperkaya mikroba dengan fungsi serupa pupuk hayati, termasuk pelarutan fosfat dan peningkatan produktivitas tanaman.

Urea Daun Buah
+ Coating Mikroba
NPK Pelangi JOS
NPK 16-16-16 + Mikroba BLD NS

โ™ป๏ธ Circular Economy

Pupuk Kaltim berkomitmen menerapkan prinsip Circular Economy guna menciptakan proses produksi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Melalui pengelolaan sumber daya secara optimal, perusahaan mendorong transformasi dari model ekonomi linear "ambil–buat–buang" menjadi sistem yang berfokus pada pemanfaatan kembali, daur ulang, dan pengurangan limbah di setiap rantai proses bisnis.

Penerapan Circular Economy diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis, antara lain optimalisasi penggunaan bahan baku, peningkatan efisiensi energi, pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai tambah, serta pengembangan teknologi bersih dalam operasional produksi. Limbah padat, cair, maupun emisi gas dikelola secara berkelanjutan, termasuk pemanfaatan by-product industri menjadi material reuse yang mendukung produktivitas sektor pertanian dan industri lainnya.

Pupuk Kaltim juga mendorong kolaborasi dengan pemasok, mitra usaha, serta komunitas lokal dalam memperkuat kesadaran akan praktik ekonomi sirkular. Melalui pendekatan ini, perusahaan berupaya mengurangi jejak karbon, menghemat sumber daya alam, serta memastikan keberlanjutan produksi pupuk nasional dalam jangka panjang.

Dengan mengintegrasikan Circular Economy ke dalam budaya operasional dan inovasi teknologi, Pupuk Kaltim berperan aktif dalam mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs), menciptakan efisiensi industri, meningkatkan keberlanjutan lingkungan, sekaligus mendorong nilai tambah ekonomi bagi seluruh pemangku kepentingan.

๐Ÿ”„ Pendekatan Circular Economy Pupuk Kaltim

01. ๐Ÿญ Smart Production

Pupuk Kaltim meningkatkan efisiensi proses produksi melalui:

  • Optimasi konsumsi bahan baku dan gas alam
  • Penerapan digitalisasi Smart Production
  • Efisiensi energi berbasis data
  • Rekayasa proses untuk meminimalkan off-spec material

Desain produk dan operasional berorientasi pada efisiensi siklus hidup dan pengurangan dampak lingkungan.

02. ๐Ÿค Responsible Caring

Dalam fase penggunaan dan konsumsi, Pupuk Kaltim menerapkan:

  • Penandaan dampak lingkungan (Environmental Labels)
  • Analisis Life Cycle Assessment (LCA)
  • Program edukasi bagi petani untuk penggunaan pupuk berimbang
  • Promosi teknologi pertanian presisi guna mengurangi residu tanah dan air

Pendekatan ini mendukung pertumbuhan ekonomi pertanian tanpa meningkatkan tekanan ekologis.

03. โ™ป๏ธ Pengelolaan Limbah

Pada tahap pengelolaan limbah, Pupuk Kaltim mengembangkan:

  • Daur ulang air untuk proses operasi
  • Pemanfaatan by-product menjadi bahan baku industri lain
  • Zero Waste to Landfill roadmap
  • Kolaborasi riset dengan pihak eksternal untuk mengonversi limbah menjadi produk baru

Pemanfaatan limbah lintas rantai pasok memperkuat konektivitas ekosistem.

๐Ÿ“ˆ Hasil dan Nilai Tambah

Penerapan Circular Economy Pupuk Kaltim menghasilkan manfaat berkelanjutan:

๐ŸŒฑ Reduksi emisi karbon jangka panjang
โšก Penggunaan energi lebih efisien
๐Ÿ’ง Penghematan konsumsi air
๐Ÿ—‘๏ธ Minimalisasi pembuangan limbah
๐Ÿ† Penguatan daya saing industri

Inisiatif ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), peningkatan produktivitas nasional, dan kontribusi pada dekarbonisasi sektor agroindustri.


    • Layanan pelanggan Pupuk Indonesia:
    • 0800 100 8001 (Bebas Pulsa)
    • 0811 991 8001 (WhatsApp)
    • konsumen@pupuk-indonesia.com
    • Gedung Graha Phonska, Lt. 4. Jalan Tanah Abang III, No. 116 Jakarta Pusat 10160

Halaman Selanjutnya

Manajemen Energi