โก Sistem Manajemen Energi

PKT senantiasa melakukan continual improvement terhadap kinerja energi dan kinerja sistem manajemen energi dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sesuai dengan kebijakan konservasi energi PKT.
PT Pupuk Kalimantan Timur telah tersertifikasi Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 dengan ruang lingkup Produksi Ammonia dan Urea PKT-1A, PKT-2, PKT-3, PKT-4, dan PKT-5. Dalam memenuhi kepatuhan Peraturan Pemerintah tentang Konservasi Energi, Pupuk Kaltim telah menunjuk manager energi bersertifikat, menyusun program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala oleh auditor bersertifikat, melaksanakan hasil audit energi, serta melaksanakan pelaksanaan konservasi energi kepada pemerintah setiap tahun.
๐ Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) Pupuk Kaltim
PT Pupuk Kalimantan Timur telah tersertifikasi Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 dengan ruang lingkup Produksi Ammonia dan Urea PKT 1A, PKT 2, PKT 3, PKT 4, dan PKT 5. Dalam memenuhi kepentingan Peraturan Pemerintah tentang Konservasi Energi, Pupuk Kaltim telah menunjuk manajer energi bersertifikat, menyusun program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala oleh auditor bersertifikat, melaksanakan hasil audit energi, serta melaksanakan pelaksanaan konservasi energi kepada pemerintah setiap tahun.
Laporan POME Tahunan
๐ง Kebijakan Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah
Sebagai perusahaan yang beroperasi di sektor industri pupuk, Pupuk Kaltim menempatkan pengelolaan air sebagai salah satu prioritas utama dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan efisiensi penggunaan air dan menurunkan beban pencemaran air limbah secara berkelanjutan melalui penerapan Kebijakan Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah. Kebijakan ini menjadi dasar bagi perencanaan strategis, penetapan tujuan, serta pelaksanaan berbagai program pengelolaan air yang selaras dengan kebijakan lingkungan perusahaan.
Dalam implementasinya, Pupuk Kaltim menargetkan penurunan penggunaan air sebesar 1% dan penurunan beban pencemaran air limbah sebesar 0,5% dalam jangka waktu lima tahun. Target tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi sumber daya air sekaligus menjaga kualitas air limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional.
๐ Audit Air
Sebagaimana diketahui bahwa bagian dari komitmen terhadap peningkatan kinerja lingkungan, Pupuk Kaltim juga secara berkala melaksanakan Audit Air. Sebagai perusahaan industri berbasis proses kimia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memiliki komitmen tinggi dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Hasil audit pengelolaan air menunjukkan bahwa PKT sepenuhnya memanfaatkan air laut sebagai sumber utama untuk proses produksinya, sehingga tidak bergantung pada sumber air tawar yang terbatas dan memiliki nilai ekologi tinggi.
Pemanfaatan Air Laut
Sumber utama air untuk proses produksi
Konservasi Air Tawar
Tidak bergantung pada air tawar terbatas
Nilai Ekologi Tinggi
Menjaga sumber daya air dengan nilai ekologi
Penilaian Efektivitas
Evaluasi pengelolaan air operasional
Kepatuhan Regulasi
Pemenuhan peraturan dan standar lingkungan
Perbaikan Berkelanjutan
Inovasi pengelolaan air berkelanjutan
Kegiatan ini dilakukan untuk menilai efektivitas pengelolaan air di seluruh lini operasional, mengidentifikasi potensi efisiensi, serta memastikan pemenuhan terhadap peraturan dan standar lingkungan yang berlaku. Hasil audit digunakan sebagai dasar dalam penyusunan langkah perbaikan dan inovasi pengelolaan air yang lebih berkelanjutan.
๐ฏ Target Efisiensi Air Lima Tahun
Pupuk Kaltim menetapkan target efisiensi air yang ambisius untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Target ini dirancang berdasarkan analisis mendalam terhadap pola konsumsi air, teknologi pengelolaan air terkini, dan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Target Penurunan Penggunaan Air
Efisiensi penggunaan sumber daya air
Target Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah
Kualitas air limbah dari kegiatan operasional
Target tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi sumber daya air sekaligus menjaga kualitas air limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Pencapaian target ini menunjukkan komitmen PKT dalam pengelolaan air yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
๐ก Inovasi dan Teknologi Pengolahan Air
Selain itu, Pupuk Kaltim terus mendorong inovasi dan penerapan teknologi pengolahan air yang efisien dan ramah lingkungan, baik melalui optimalisasi proses produksi maupun pengembangan sistem daur ulang air. Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan operasi industri yang bertanggung jawab, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Optimalisasi Proses Produksi
Sistem Daur Ulang Air
Operasi Bertanggung Jawab
Industri yang bertanggung jawab terhadap lingkungan
Efisiensi Sumber Daya
Penggunaan sumber daya yang efisien
Dukungan SDGs
Pencapaian Sustainable Development Goals
Melalui implementasi teknologi pengolahan air yang inovatif dan berkelanjutan, PKT tidak hanya memenuhi target efisiensi yang ditetapkan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air untuk generasi mendatang, selaras dengan komitmen global terhadap pengelolaan air yang bertanggung jawab.
โ ๏ธ Manajemen Risiko Air
Selain risiko atas perubahan iklim (climate change), Pupuk Kaltim juga menyadari bahwa hal tersebut mengakibatkan pola cuaca dan musim menjadi tidak menentu. Meskipun Pupuk Kaltim bukan berada pada wilayah yang rentan dengan kelangkaan air, namun Pupuk Kaltim juga berupaya melakukan pengelolaan air dengan bijak sebagai wujud kontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Sebagai upaya lebih lanjut dalam pengelolaan air Pupuk kaltim telah melakukan desalinasi untuk mengubah air laut menjadi air tawar yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan produksi. Lebih lanjut Pupuk Kaltim juga telah melakukan analisa risiko terkait adanya pemanfaatan air tanah.
Risiko terkait air Pupuk Kaltim yang telah teridentifikasi sebagai berikut:
๐ญ Ketergantungan Air Tanah
Ketergantungan dengan kebutuhan air tanah dalam untuk fasilitas penunjangnya, padahal air tanah dalam terbatas jumlahnya dan dibatasi pengambilannya oleh pemerintah.
๐ก Mitigasi:
Pemanfaatan Air Hujan sebagai flushing toilet di Perkantoran dan Pemanfaatan Air kondensasi AC sebagai sumber air bersih di Perkantoran.
๐ง Penurunan Kuantitas dan Kualitas Air
Dampak dari peningkatan pemakaian air menyebabkan timbulnya risiko penurunan kuantitas dan kualitas air tawar yang dapat menurunkan ketersediaan air bersih dari alam.
๐ก Mitigasi:
Program penanaman pohon dan menjaga hutan di area Perusahaan untuk meningkatkan penyerapan air hujan dan air permukaan ke dalam tanah. Hutan yang memiliki ekosistem yang bagus akan menjernihkan air permukaan secara alami.
๐ Keterbatasan Air Tawar
Terdapat risiko terbatasnya jumlah air tawar, sementara diprediksi kebutuhan air di masa mendatang akan semakin tinggi.
๐ก Mitigasi:
Pembuatan kolam penampungan air untuk menyimpan air permukaan agar bisa digunakan sebagai air tawar di area Penunjang Industri.
๐ฌ Penurunan Kualitas Air dari Penggunaan Produk
Ada risiko menurunnya kualitas air di masa depan yang dapat mempengaruhi operasional dan lingkungan.
๐ก Mitigasi:
Memastikan kadar pencemar air limbah yang dibuang ke lingkungan tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah.
๐ฅ Kebutuhan Air Masyarakat
Risiko meningkatnya kebutuhan air tanah untuk keperluan domestik di masyarakat buffer zone karena peningkatan jumlah penduduk di sekitar industri.
๐ก Mitigasi:
Memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa raw water ke masyarakat sekitar.
๐ Pembatasan SIPA
Pembatasan penerbitan Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA) dari Pemerintah padahal kebutuhan air tawar Perusahaan meningkat, sementara memproduksi air dari air laut membutuhkan biaya dan energi yang cukup besar per m³ produk air tawarnya.
๐ก Mitigasi:
Membuat program efisiensi penggunaan air dan membangun kolam penampungan air hujan untuk digunakan sebagai air industri.
๐พ Dampak Pemupukan Berlebih
Risiko:
Pemupukan berlebih dapat berpotensi menyebabkan dampak pada lingkungan. Nutrisi fosfor yang berlebihan dapat berpotensi terbawa di dalam pergerakan air tanah. Pada kondisi tertentu, hal ini dapat menyebabkan fenomena eutrofikasi dari adanya nutrisi fosfor yang berlebihan di perairan.
๐ก Mitigasi:
Pupuk Kaltim telah mengembangkan dan mengimplementasikan PreciPalm pada perkebunan kelapa sawit di berbagai wilayah Indonesia. Melalui rekomendasi dosis pemupukan berbasis citra satelit yang aktual dan presisi, PreciPalm memastikan rekomendasi dosis pupuk yang tepat sasaran dan efisien, sekaligus mencegah kelebihan pemupukan serta memitigasi dampak lingkungan.
๐ฑ Strategi Iklim & Manajemen Risiko
Pupuk Kaltim berkomitmen menghadapi perubahan iklim melalui strategi dekarbonisasi yang terarah dan berkelanjutan menuju Net Zero Emission 2060.
๐ฑ Strategi Iklim
Pupuk Kaltim berkomitmen menghadapi perubahan iklim melalui strategi dekarbonisasi yang terarah dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari upaya menuju Net Zero Emission 2060, perusahaan menjalankan berbagai inisiatif mitigasi dan adaptasi untuk mengurangi emisi, meningkatkan efisiensi energi, serta memperkuat ketahanan operasional terhadap risiko iklim ekstrem.
Dalam jangka pendek, Pupuk Kaltim fokus pada efisiensi energi dan pengendalian emisi di proses produksi. Pada jangka menengah, perusahaan memperluas penerapan teknologi rendah karbon dan mengembangkan produk hijau seperti green ammonia. Sementara dalam jangka panjang, Pupuk Kaltim menargetkan transformasi menuju perusahaan kimia berkelanjutan berbasis ekonomi sirkular melalui inovasi produk ramah lingkungan dan penerapan teknologi carbon capture and utilization (CCU).
Strategi ini dijalankan dengan tata kelola keberlanjutan yang kuat di bawah pengawasan Komite Dewan Komisaris dan Tim ESG lintas fungsi, memastikan setiap langkah menuju transisi energi hijau berjalan terukur dan berdampak nyata.
โก Risiko dan Peluang Perubahan Iklim
Sebagai bagian dari komitmen mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan target Net Zero Emission 2060 Indonesia, Pupuk Kaltim secara aktif mengidentifikasi, mengelola, dan mengintegrasikan risiko dan peluang terkait iklim ke dalam perencanaan strategis dan operasional Perusahaan. Pengelolaan risiko iklim dilakukan melalui identifikasi dan mitigasi risiko fisik dan risiko transisi pada sektor hulu ke hilir, guna mengidentifikasi potensi dampak serta menyusun rencana mitigasi dan adaptasi.
Pendekatan ini terintegrasi dalam sistem Enterprise Risk Management (ERM) dan diwujudkan melalui efisiensi energi, pemanfaatan teknologi rendah karbon, penerapan circular economy, adaptasi proses bisnis terhadap perubahan iklim jangka pendek hingga jangka panjang, serta pelaporan keberlanjutan berbasis ESG dan TCFD. Dengan langkah ini, Pupuk Kaltim memastikan keberlanjutan operasional dan memberikan kontribusi nyata terhadap transisi energi nasional.
Untuk memperkuat pengawasan, Pupuk Kaltim mengadopsi ISO 31000:2018, dengan mengintegrasikan risiko dan peluang terkait iklim ke dalam proses ERM. Risiko dan peluang ini dilaporkan setiap bulanan kepada Direktur Manajemen Risiko dan triwulanan kepada Komite Pemantau Risiko, guna memastikan pemantauan berkelanjutan dan keselarasan dengan target Net Zero.
Pupuk Kaltim telah merangkum risiko dan peluang utama terkait iklim untuk tahun 2024, beserta langkah-langkah mitigasi yang telah diterapkan sebagai respons terhadap isu-isu tersebut, sebagai berikut:
Physical Risk
Transition Risk
Peluang / Upside Risk
๐ฏ Komitmen Net Zero Emission 2060
Melalui strategi iklim yang komprehensif dan pengelolaan risiko yang terintegrasi, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission 2060 dengan tetap mempertahankan operasional yang berkelanjutan dan berkontribusi positif terhadap transisi energi nasional.
๐ฑ Keberlanjutan Lingkungan
PT Pupuk Kalimantan Timur berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan melalui penerapan sistem manajemen lingkungan yang komprehensif dan berkelanjutan. Sebagai perusahaan pupuk dan kimia, kami memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara produktivitas bisnis dan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Komitmen lingkungan kami diwujudkan melalui penerapan standar internasional, inovasi teknologi hijau, pengurangan dampak lingkungan, serta pengembangan SDM yang kompeten dalam bidang lingkungan. Melalui pendekatan holistik ini, PKT berupaya menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Setiap langkah operasional perusahaan dirancang dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, mulai dari efisiensi energi, pengelolaan emisi, konservasi air, hingga pengelolaan limbah yang bertanggung jawab sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular.
๐ Penerapan ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berkomitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang mengacu pada standar SNI ISO 14001:2015. Sertifikasi ini diberikan oleh Sucofindo International Certification Service (SICS) dengan ruang lingkup Manufacturing of Ammonia, Urea, and NPK. Melalui penerapan standar internasional ini, PKT memastikan bahwa seluruh aktivitas operasional perusahaan dijalankan secara sistematis, terukur, dan sesuai dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.
Sebagai bagian dari implementasi SML, PKT secara rutin melaksanakan audit internal dan eksternal untuk menilai efektivitas sistem, kepatuhan terhadap regulasi, serta peluang peningkatan berkelanjutan. Lingkup audit mencakup aspek-aspek penting seperti efisiensi energi, pengelolaan emisi, penggunaan air, pengolahan air limbah, pengelolaan limbah B3 dan non-B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati. Selain SML, PKT juga telah menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001 dan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ISO 45005:2020, guna memastikan terciptanya sinergi antara produktivitas, efisiensi energi, dan tanggung jawab lingkungan.
Sebagai tindak lanjut dari hasil audit, PKT terus mengembangkan berbagai program ramah lingkungan seperti optimalisasi pengelolaan limbah, pengurangan emisi, konservasi energi dan air, serta peningkatan kesadaran lingkungan karyawan melalui edukasi dan pelatihan. PKT juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan karyawan mengenai pentingnya pelestarian lingkungan dan tata kelola limbah yang baik, guna menumbuhkan budaya peduli lingkungan di seluruh ekosistem perusahaan.
๐ญ Implementasi Industri Hijau
Dalam upaya menjalankan bisnis yang berkelanjutan, PKT berkomitmen untuk mengimplementasikan Kebijakan Industri Hijau sebagai bagian integral dari Sistem Manajemen Terintegrasi Perusahaan. Pendekatan ini berpedoman pada prinsip Risk Based Thinking, yaitu memastikan bahwa setiap aktivitas operasional, mulai dari perencanaan hingga evaluasi, mempertimbangkan potensi risiko dan dampak lingkungan secara menyeluruh.
Kebijakan Industri Hijau PKT mencakup upaya peningkatan efisiensi sumber daya, pengurangan emisi karbon, serta penerapan prinsip ekonomi sirkular melalui pemanfaatan kembali bahan dan energi dari proses produksi. Melalui strategi ini, PKT tidak hanya memastikan keberlanjutan operasional, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap target nasional pengurangan emisi gas rumah kaca dan pembangunan ekonomi rendah karbon. Penerapan kebijakan ini menunjukkan komitmen PKT untuk menjadi pelopor dalam penerapan industri hijau di sektor pupuk nasional.
๐จ๐ Penguatan Kompetensi SDM Lingkungan
PKT meyakini bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan tidak hanya ditentukan oleh sistem dan teknologi, tetapi juga oleh kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang menjalankannya. Oleh karena itu, perusahaan memastikan bahwa seluruh personel yang memiliki tanggung jawab dalam bidang lingkungan telah memiliki sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Selain itu, PKT juga membentuk Tim Sistem Manajemen Lingkungan yang terdiri dari tenaga profesional tersertifikasi dan berpengalaman dalam penerapan standar ISO. Melalui pelatihan, sosialisasi, dan kegiatan internal lainnya, perusahaan terus meningkatkan awareness dan kapasitas SDM agar mampu mengidentifikasi, mengelola, dan meminimalkan risiko lingkungan di area kerja masing-masing.
Langkah ini sejalan dengan visi PKT untuk menjadi perusahaan pupuk dan kimia yang berdaya saing global, beroperasi secara bertanggung jawab, dan memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.
๐ฐ Biaya Investasi Lingkungan
Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja lingkungannya melalui berbagai upaya inovasi dan pengembangan bisnis yang berorientasi pada prinsip keberlanjutan. Komitmen ini diwujudkan melalui investasi pada sejumlah inisiatif strategis guna meningkatkan kinerja lingkungan dan menurunkan emisi karbon, antara lain melalui pembangunan Proyek Soda Ash, Revamping Pabrik Amoniak 2, pengelolaan limbah, serta berbagai inisiatif lainnya. Seluruh upaya tersebut tidak hanya memperkuat kinerja lingkungan dan mendukung tujuan keberlanjutan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi kinerja finansial dan operasional perusahaan.
Program Investasi untuk Mendukung Komitmen terhadap Keberlanjutan Lingkungan
โป๏ธ Sistem Manajemen Limbah
Sebagai bagian dari komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, Pupuk Kaltim menerapkan sistem Manajemen Limbah yang mencakup pengelolaan Limbah B3, Limbah Non B3, dan Sampah.
Seluruh kegiatan pengelolaan dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip reduce, reuse, recycle (3R), penerapan ekonomi sirkular, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku, guna meminimalkan dampak lingkungan dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
โ ๏ธ Limbah B3
Pupuk Kaltim menyadari bahwa aktivitas industri berpotensi menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang memerlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan risiko terhadap lingkungan maupun kesehatan kerja.
Sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, perusahaan menerapkan Kebijakan Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3 untuk memastikan seluruh proses pengelolaan dilakukan secara aman, bertanggung jawab, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Target Pengurangan Limbah B3
Target Limbah B3 yang dihasilkan Tahun 2024
Melalui kebijakan ini, Pupuk Kaltim menargetkan pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 sebesar 7% dalam jangka waktu lima tahun. Pada tahun 2024, target timbulan limbah B3 tidak lebih besar dari 33.319,96 metric ton. Target ini menjadi dasar komitmen perusahaan untuk terus meminimalkan timbulan serta memperluas pemanfaatan limbah B3 melalui penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) secara konsisten di seluruh lini operasi.
๐ Limbah Non B3
Sebagai bagian dari strategi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, Pupuk Kaltim juga menetapkan Kebijakan Reduce, Reuse, Recycle (3R) Limbah Non B3.
Perusahaan berfokus pada penurunan timbulan limbah padat non B3, termasuk limbah terdaftar seperti fly ash dan bottom ash (FABA), dengan mengedepankan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA) serta dukungan terhadap pencapaian SDGs.
Target Pemanfaatan Limbah Non B3 Terdaftar
Optimalisasi pemanfaatan FABA sebagai bahan substitusi atau material konstruksi yang bernilai guna
Melalui kebijakan ini, perusahaan menargetkan pemanfaatan limbah Non B3 terdaftar sebesar 50% dalam jangka waktu lima tahun. Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan FABA sebagai bahan substitusi atau material konstruksi yang bernilai guna. Persentase pemanfaatan dibandingkan total timbulan menjadi indikator utama keberhasilan penerapan prinsip 3R dalam mengurangi dampak lingkungan secara nyata.
๐๏ธ Pengelolaan Sampah
Sebagai wujud lanjutan dari komitmen lingkungan, Pupuk Kaltim menerapkan Kebijakan Pengelolaan Sampah untuk menekan timbulan sekaligus meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di seluruh area operasional.
Kebijakan ini mengintegrasikan inovasi pengelolaan, penerapan prinsip ekonomi sirkular, serta konsep Extended Producer Responsibility (EPR) guna menciptakan nilai tambah dari sisa material operasional.
Target Pengurangan Sampah
Target Limbah Sampah yang dihasilkan Tahun 2024
Pupuk Kaltim menargetkan penurunan timbulan sampah sebesar 3% dalam jangka waktu lima tahun. Sebagai acuan capaian, timbulan sampah tahun 2024, target timbulan sampah yang dihasilkan tidak lebih dari 1.407,40 metric ton, yang menjadi dasar evaluasi efektivitas program di tahun-tahun selanjutnya. Melalui strategi pemilahan di sumber, peningkatan daur ulang, dan pengelolaan berbasis inovasi, Pupuk Kaltim terus memperkuat kontribusinya terhadap penerapan kebijakan lingkungan berkelanjutan dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
๐ Ekonomi Sirkular
Pupuk Kaltim mengintegrasikan prinsip ekonomi sirkular dalam sistem manajemen limbah untuk menciptakan loop tertutup yang mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meminimalkan limbah. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi dari material yang sebelumnya dianggap sebagai limbah.
Melalui implementasi konsep Extended Producer Responsibility (EPR), perusahaan bertanggung jawab penuh terhadap siklus hidup produk, mulai dari desain hingga pengelolaan akhir, sehingga mendorong inovasi dalam pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
๐ฏ Kontribusi terhadap SDGs
Melalui penerapan sistem manajemen limbah yang komprehensif dan berkelanjutan, Pupuk Kaltim berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, perlindungan lingkungan, serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Setiap upaya pengelolaan limbah dirancang untuk mendukung visi global pembangunan berkelanjutan sambil tetap mempertahankan efisiensi operasional dan daya saing perusahaan.
๐งช Pollutant
COD Pollutant
Sebagai wujud komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan serta pemenuhan baku mutu air limbah sesuai ketentuan yang berlaku, Pupuk Kaltim secara konsisten melakukan pemantauan dan pengelolaan Chemical Oxygen Demand (COD) di seluruh fasilitas operasionalnya. Parameter COD menjadi salah satu indikator utama dalam menilai kadar senyawa organik dalam air limbah, yang mencerminkan efektivitas pengelolaan limbah cair dari proses produksi dan utilitas perusahaan.
| Chemical Oxygen Demand (COD) | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 |
|---|---|---|---|---|
| Unit (Ton) | 268.198,22 | 129.793,63 | 140.201,23 | 274.265 |
| Cakupan (persen) | 100 | 100 | 100 | 100 |
Target 2024
Target maksimal COD untuk tahun 2024
๐ฌ๏ธ Kebijakan Pengurangan Pencemaran Udara
Pupuk Kaltim menyadari bahwa potensi pencemaran udara merupakan konsekuensi yang tidak terpisahkan dari aktivitas industri, termasuk dalam operasional perusahaan. Sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, Pupuk Kaltim berkomitmen menurunkan beban pencemaran udara melalui Kebijakan Pengurangan Pencemaran Udara yang menekankan pengendalian emisi dari proses produksi, utilitas, dan kegiatan pendukung.
Pemantauan dilakukan terhadap parameter signifikan seperti Amonia (NHโ), debu (PM), Sulfur Dioksida (SOโ), Nitrogen Oksida (NOx), dan Fluor (F) sesuai dengan PermenLHK No. 17 Tahun 2019 tentang Baku Mutu Emisi. Pada tahun 2024, perusahaan menargetkan total beban emisi udara tidak melebihi 3.900 ton untuk SO2 dan 3.200 ton untuk emisi NOx sebagai wujud kepatuhan dan upaya menjaga kinerja lingkungan yang berkelanjutan.
๐ Parameter Pemantauan Emisi
PKT melakukan pemantauan emisi udara secara komprehensif terhadap parameter-parameter kunci yang telah ditetapkan dalam regulasi lingkungan. Monitoring dilakukan secara berkelanjutan melalui sistem Continuous Emission Monitoring System (CEMS) yang dapat memantau emisi secara realtime dan terhubung langsung dengan sistem pemantauan emisi Kementerian Lingkungan Hidup.
Amonia (NHโ)
Parameter utama dari proses produksi pupuk
Debu (PM)
Partikel tersuspensi dari aktivitas industri
Sulfur Dioksida (SOโ)
Emisi dari proses pembakaran dan utilitas
Nitrogen Oksida (NOx)
Gas hasil pembakaran dan reaksi kimia
Fluor (F)
Komponen kimia dari proses produksi
CEMS
Continuous Emission Monitoring System
Seluruh parameter pemantauan ini mengacu pada PermenLHK No. 17 Tahun 2019 tentang Baku Mutu Emisi, memastikan bahwa setiap aktivitas operasional PKT dilakukan dalam batas-batas yang aman dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar.
๐ฏ Target Emisi Udara 2024
Sebagai wujud komitmen terhadap penurunan beban pencemaran udara, PKT menetapkan target emisi yang ketat untuk tahun 2024. Target ini ditetapkan berdasarkan analisis mendalam terhadap kapasitas produksi, efisiensi teknologi, dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang berlaku.
Target Emisi SOโ 2024
Sulfur Dioksida dari proses pembakaran dan utilitas
Target Emisi NOx 2024
Nitrogen Oksida dari pembakaran dan reaksi kimia
Target ini menjadi acuan operasional harian PKT dalam menjalankan seluruh aktivitas produksi. Pencapaian target emisi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas udara dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar wilayah operasional.
โ๏ธ Program Efisiensi dan Teknologi Ramah Lingkungan
Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, Pupuk Kaltim menargetkan penurunan beban emisi konvensional sebesar 1% melalui serangkaian program efisiensi energi dan penerapan teknologi ramah lingkungan. Pengurangan tersebut akan dicapai dengan mengoptimalkan kinerja peralatan produksi, meningkatkan efektivitas sistem pembakaran, serta memaksimalkan fungsi peralatan pengendali emisi.
Target Penurunan Emisi Konvensional
Fokus Teknologi Ramah Lingkungan
Optimalisasi Peralatan
Peningkatan kinerja peralatan produksi
Sistem Pembakaran
Efektivitas sistem pembakaran
Pengendali Emisi
Maksimalkan fungsi peralatan pengendali
Selain itu, perusahaan juga mendorong peningkatan penggunaan energi bersih dan pemantauan emisi secara berkelanjutan. Melalui langkah-langkah ini, Pupuk Kaltim tidak hanya berupaya memenuhi ketentuan peraturan lingkungan hidup, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat terhadap pengurangan emisi dan peningkatan kualitas udara di sekitar wilayah operasional perusahaan secara konsisten dan terukur.
Pengelolaan Produk Berkelanjutan
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan inovasi produk yang bertanggung jawab, Pupuk Kaltim menerapkan pengelolaan produk berkelanjutan yang mencakup kajian Life Cycle Assessment (LCA), pengembangan produk ramah lingkungan, dan strategi riset yang berorientasi pada solusi pertanian masa depan.
Seluruh upaya pengelolaan produk dilakukan dengan prinsip keberlanjutan, transparansi lingkungan, serta inovasi berkelanjutan yang mendukung pencapaian target net zero emission dan kontribusi positif terhadap ekosistem pertanian Indonesia.
๐ Kajian Life Cycle Assessment (LCA)

Sebagai bagian dari penguatan kinerja keberlanjutan, PKT telah melaksanakan kajian Life Cycle Assessment (LCA) untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi dampak lingkungan pada setiap tahapan proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, proses konversi, hingga distribusi produk. Kajian ini dilakukan untuk memahami secara menyeluruh environmental footprint dari kegiatan operasional, sehingga perusahaan dapat menetapkan prioritas dalam mengurangi dampak lingkungan secara efektif.
Berdasarkan kajian Life Cycle Assessment (LCA) yang dilakukan terhadap 100% produk urea PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), diketahui bahwa proses produksi urea memiliki berbagai potensi dampak lingkungan pada setiap tahap daur hidupnya — mulai dari cradle (bahan baku), gate (proses produksi), hingga grave (pasca-produksi). Dampak tersebut mencakup potensi pemanasan global (GWP), penipisan ozon, hujan asam, eutrofikasi, oksidasi fotokimia, toksisitas, serta penggunaan air dan energi.
Global Warming Potential
Analisis potensi pemanasan global dari proses produksi
Water & Energy Usage
Evaluasi penggunaan air dan energi secara efisien
Emission Control
Identifikasi sumber emisi untuk optimalisasi proses
Hasil kajian menunjukkan bahwa potensi perbaikan lingkungan dapat difokuskan pada beberapa unit utama, yang berkontribusi signifikan terhadap emisi dan konsumsi energi. Selain itu, PKT telah melakukan inventarisasi data menyeluruh terkait penggunaan bahan baku, energi, air, serta emisi dari seluruh proses produksi untuk mendukung pengembangan database LCA nasional.
๐ Dokumen Pendukung LCA
Produk Ramah Lingkungan (EPD)
Environmental Product Declaration (EPD) merupakan sertifikasi lingkungan yang memberikan informasi transparan dan terverifikasi mengenai dampak suatu produk terhadap lingkungan sepanjang siklus hidupnya — mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, distribusi, hingga tahap akhir produk.
Sebagai pelopor industri pupuk berkelanjutan di Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) telah memperoleh sertifikat EPD S-P-04685 dari EPD Southeast Asia, yang menunjukkan bahwa produk PKT diproduksi dengan memperhatikan efisiensi energi, pengelolaan limbah, serta pengurangan emisi karbon.
Efisiensi Energi
Optimalisasi penggunaan energi dalam proses produksi
Pengelolaan Limbah
Sistem pengelolaan limbah yang bertanggung jawab
Pengurangan Emisi
Komitmen mengurangi jejak karbon produksi
๐ Sertifikat EPD Southeast Asia
Transparansi kinerja lingkungan untuk produksi yang lebih hijau dan berkelanjutan
Melalui pencapaian ini, PKT menegaskan komitmennya terhadap produk ramah lingkungan, mendukung transparansi kinerja lingkungan, dan berkontribusi pada upaya global menuju produksi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
๏ฟฝ Keberlanjutan Pengembangan Produk
Strategi riset dan pengembangan produk Pupuk Kaltim mengacu pada kebijakan Indonesia Fertilizer Research Institute sebagai unit riset dari induk holding PT Pupuk Indonesia. Adapun pilar strategis dari IFRI sebagai berikut:
Customer Centric R&D
Mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman
Agro Solution
Mengembangkan solusi pertanian untuk menciptakan keterikatan dengan konsumen
Research Institute
Membangun research institute serta melaksanakan riset pasar dan advokasi kebijakan
R&D Operating Model
Memperkuat R&D Operating Model dan organisasi yang solid
Melalui kebijakan IFRI, mekanisme untuk pengembangan produk berkelanjutan di Pupuk Kaltim menetapkan kriteria evaluasi dan klasifikasi produk yang mencakup tiga karakteristik penting, yaitu:
Bahan Baku Berkelanjutan
Pemilihan sumber daya yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan
Teknologi Ramah Lingkungan
Penerapan proses produksi yang meminimalkan dampak lingkungan
Efisiensi Penggunaan
Mengurangi losses dan meningkatkan penyerapan unsur hara
๐ฟ Produk Ramah Lingkungan
๐ฐ Sustainable Revenue dari Produk Ramah Lingkungan
Kontribusi ekonomi dari inovasi produk berkelanjutan Pupuk Kaltim
Selain produk-produk utama seperti Urea, Amonia dan NPK, Pupuk Kaltim telah mengembangkan produk-produk yang ramah lingkungan melalui riset dan pengembangan. Adapun produk-produk tersebut meliputi sebagai berikut:
โป๏ธ Circular Economy
Pupuk Kaltim berkomitmen menerapkan prinsip Circular Economy guna menciptakan proses produksi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Melalui pengelolaan sumber daya secara optimal, perusahaan mendorong transformasi dari model ekonomi linear "ambil–buat–buang" menjadi sistem yang berfokus pada pemanfaatan kembali, daur ulang, dan pengurangan limbah di setiap rantai proses bisnis.
Penerapan Circular Economy diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis, antara lain optimalisasi penggunaan bahan baku, peningkatan efisiensi energi, pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai tambah, serta pengembangan teknologi bersih dalam operasional produksi. Limbah padat, cair, maupun emisi gas dikelola secara berkelanjutan, termasuk pemanfaatan by-product industri menjadi material reuse yang mendukung produktivitas sektor pertanian dan industri lainnya.
Pupuk Kaltim juga mendorong kolaborasi dengan pemasok, mitra usaha, serta komunitas lokal dalam memperkuat kesadaran akan praktik ekonomi sirkular. Melalui pendekatan ini, perusahaan berupaya mengurangi jejak karbon, menghemat sumber daya alam, serta memastikan keberlanjutan produksi pupuk nasional dalam jangka panjang.
Dengan mengintegrasikan Circular Economy ke dalam budaya operasional dan inovasi teknologi, Pupuk Kaltim berperan aktif dalam mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs), menciptakan efisiensi industri, meningkatkan keberlanjutan lingkungan, sekaligus mendorong nilai tambah ekonomi bagi seluruh pemangku kepentingan.
๐ Pendekatan Circular Economy Pupuk Kaltim
01. ๐ญ Smart Production
Pupuk Kaltim meningkatkan efisiensi proses produksi melalui:
- Optimasi konsumsi bahan baku dan gas alam
- Penerapan digitalisasi Smart Production
- Efisiensi energi berbasis data
- Rekayasa proses untuk meminimalkan off-spec material
Desain produk dan operasional berorientasi pada efisiensi siklus hidup dan pengurangan dampak lingkungan.
02. ๐ค Responsible Caring
Dalam fase penggunaan dan konsumsi, Pupuk Kaltim menerapkan:
- Penandaan dampak lingkungan (Environmental Labels)
- Analisis Life Cycle Assessment (LCA)
- Program edukasi bagi petani untuk penggunaan pupuk berimbang
- Promosi teknologi pertanian presisi guna mengurangi residu tanah dan air
Pendekatan ini mendukung pertumbuhan ekonomi pertanian tanpa meningkatkan tekanan ekologis.
03. โป๏ธ Pengelolaan Limbah
Pada tahap pengelolaan limbah, Pupuk Kaltim mengembangkan:
- Daur ulang air untuk proses operasi
- Pemanfaatan by-product menjadi bahan baku industri lain
- Zero Waste to Landfill roadmap
- Kolaborasi riset dengan pihak eksternal untuk mengonversi limbah menjadi produk baru
Pemanfaatan limbah lintas rantai pasok memperkuat konektivitas ekosistem.
๐ Hasil dan Nilai Tambah
Penerapan Circular Economy Pupuk Kaltim menghasilkan manfaat berkelanjutan:
๐ฑ Reduksi emisi karbon jangka panjang
โก Penggunaan energi lebih efisien
๐ง Penghematan konsumsi air
๐๏ธ Minimalisasi pembuangan limbah
๐ Penguatan daya saing industri
Inisiatif ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), peningkatan produktivitas nasional, dan kontribusi pada dekarbonisasi sektor agroindustri.